Tuesday, December 27, 2016

Penyebab Si Kecil Tidur Mendengkur




Kalau menemukan Si Kecil tidur sambil mendengkur, mungkin itu hal aneh bagi Anda, namun menurut spesialis anak dr. Rouli Nababan dari KiddieCare Centre, Sunter, Jakarta, mendengkur atau mengorok dialami baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Secara statistik ditemukan 11-12 persen anak berusia 1-9 tahun mendengkur dengan frekuensi 3-4 kali seminggu. Prinsipnya, tidak ada perbedaan mendengkur pada orang dewasa dan anak. Keduanya berhubungan dengan masalah saluran pernapasan. 

Pada anak, tidur mendengkur merupakan salah satu tanda adanya sumbatan jalan napas pada saat tidur. Penyempitan atau perubahan saluran pernapasan dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya pembesaran tonsil atau amandel ataupun kelenjar-kelenjar di sekitarnya (andenoid). Pembesaran kelenjar ini merupakan penyebab yang paling sering terjadi. 

Selain itu juga disebabkan karena kegemukan. Timbunan lemak pada jalan napas bisa menyebabkan penyempitan di saluran napas. Penyebab lainnya yaitu kelainan struktur tulang wajah, seperti tulang wajah atau tulang rahang yang kecil sehingga saluran nafas menjadi kecil dan sempit. Oleh karena itu, hindari badan anak terlalu gemuk sehingga mengalami obesitas ya, Moms! (Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)

Perhatikan Ini saat Anak Belajar Berjalan




Proses belajar anak untuk berjalan sudah dimulai sejak dini. Ketika lahir, ia memiliki refleks melangkah, dan beberapa bulan kemudian, ia mulai nisa menendang-nendang sebagai latihan untuk memperkuat otot kaki. Saat ia bisa duduk pun merupakan salah satu tahap penting untuk berjalan.

Tanda Siap Jalan
Beberapa hal ini mengindikasi Si Kecil sudah siap melangkah.
- Bisa mengangkat diri sendiri hingga posisi berdiri, dengan berpegangan pada sesuatu.
- Bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan selama beberapa detik.
- Ketika beridir, bisa memindahkan berat tubuh dari 1 kaki ke kaki lain.
- Si Kecil menjadi lebih rewel dari biasanya. Berjalan merupakan milestone yang 'besar' dan jika otaknya sedang bekerja untuk mempersiapkan Si Kecil berjalan, ia jadi cepat merasa lelah.
- Ia sudah bisa merangkak ke atas atau menaiki tangga, merangkak dengan mengangkat pantatnya.

Ingin mengetahui tahapan anak belajar berjalan menurut ahlinya? Baca majalah Mother&Baby edisi Desember 2016! (OCH/Seva/TW/Dok.M&B)

Kapan Bayi Boleh ke Kolam Renang Umum?




Berenang tidak hanya baik untuk kesehatan orang dewasa, namun juga untuk kesehatan bayi. Tidak heran kalau saat ini sudah ada banyak spa bayi yang menawarkan kolam air hangat untuk tempat berenang Si Kecil. Sayangnya, di tempat spa Anda tidak bisa ikut berenang bersama ya, Moms. Harganya juga lebih mahal daripada tiket masuk ke kolam renang umum.

Lalu kapan Anda bisa mengajak Si Kecil berenang ke kolam umum? Menurut para ahli, di usia 4-5 bulan, bayi sudah boleh memasuki kolam renang umum. Namun, ada beberapa syarat yang harus Anda perhatikan, yaitu:

1. Suhu kolam adalah 29-32 derajat Celcius.
2. Batasi waktu berenang, yaitu maksimal 10 menit untuk bayi di bawah 6 bulan dan maksimal 15 menit untuk bayi 6-18 bulan.

Kedua hal tersebut penting karena bayi mudah kedinginan dan tidak terlihat, kecuali tubuhnya sudah membiru. Jadi sebaiknya Si Kecil tidak berenang terlalu lama ya, Moms!

Lalu bagaimana cara Si Kecil belajar berenang sesuai usia? Baca kelanjutannya di majalah Mother&Baby edisi Desember 2016! (Nadia Sarasati/TW/Dok. PIxabay.com)

Kok, Berat Badan Bayi Naik Turun?




Ketika membicarakan perkembangan berat badan bayi, tidak terlalu penting berapa berat badannya saat dilahirkan. Sebab, bayi akan mengalami masa kenaikan dan penurunan berat badan dan pada umumnya bayi yang lahir dengan berat badan rendah mampu mengejar ketertinggalannya.

Turun
Berat badan bayi akan turun pada hari ke-5 sampai hari ke-7 maksimal 10 persen dari berat badan saat dilahirkan. Pada umumnya bayi lahir dengan kompoisisi air mencapai 80 persen dan air itu akan dikeluarkan pada hari-hari pertamanya. Selain itu, bayi juga lebih senang tidur dibandingkan minum ASI.

Kembali
Setelah turun, berat badan bayi akan kembali ke berat badan lahirnya pada usia dua pekan.

Naik
Berat badan bayi akan naik secara konsisten setelah melewati masa dua pekan pertama, semakin lama kenaikannya melambat. Idealnya, kenaikannya 20-30 gr per hari untuk usia 0-3 bulan, 20 gr per hari untuk usia 3-6 bulan, dan 12 gr per hari untuk usia 6-12 bulan.

Mengejar
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah umumnya akan mengalami kenaikan berat badan lebih cepat, seolah mengejar ketertinggalannya. Tetapi tidak perlu diprogram untuk mengejar, biarkan bayi menyusu sesuai kemauannya, dengan sendirinya berat badannya akan bertambah.

Berlebih
Ada kalanya bayi mengalami kenaikan berat badan yang terlampau cepat sehingga terkesan berlebih. Jika ia bayi ASI, umumnya tidak terlampau bermasalah. Namun, berbahaya atau tidak, ada empat faktor yang harus dievaluasi, yaitu faktor genetik, nutrisi, hormon, dan lingkungan. (MN/Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)

Waspadai Bercak Putih di Mulut Bayi




Moms, pernahkah menemukan bercak putih pada mulut bayi? Bercak putih pada bayi terdiri dari 2 macam yaitu:

Bercak karena jamur atau Candiasis oral
Bila menemukan bercak putih dalam mulut bayi yang sulit dibersihkan dengan lap, kemungkinan tersering adalah jamur atau candidiasis oral. Candida biasanya tidak berbahaya namun sering membuat bayi menjadi rewel karena mulutnya sakit dan menyebabkan diare. 

Bila ditemukan keadaan candida pada bayi, dr. Rouli Nababan SpA, dari KiddieCare Centre, Sunter, Jakarta menganjurkan agar segera membawa Si Kecil berobat ke dokter anak anda untuk diperiksa lebih lanjut. Untuk mengobati candida, berikan lactobacillus, bifidobacteria, atau sejenisnya untuk menghambat pertumbuhan candida.

Dokter akan meresepkan Nystatin. Sejenis obat antijamur dalam bentuk drops. Bisa dioleskan di lidah, kemudian ditelan oleh bayi. Nystatin sangat aman karena di dalam usus tidak diserap ke dalam tubuh. Selain itu sterilkan dot, empeng dan alat-alat makan bayi selama 20 menit dalam air mendidih, cuci mainan yang masuk ke dalam mulut dengan air dan sabun, obati ibu bila ditemukan jamur di kulit sekitar puting ibu yang masih memberikan ASI.

Bekas susu
Bila bercak keputihan ditemukan di pipi bagian dalam, bibir, gusi dan lidah berupa selaput tipis berwarna putih yang hanya menutup lidah, rata dan tidak bercak-bercak biasanya bukan jamur, tetapi bekas susu. (Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)

Bumil Perlu Olahraga Juga Lho!


Kehamilan merupakan salah satu proses alami ketika seorang ibu mempersiapkan generasi mendatang. Hamil juga bukan kondisi sakit sehingga tidak semua keluhan saat hamil, harus dihilangkan dengan obat-obatan. Jadi wajar saja ketika di awal trimester pertama, terjadi perubahan mood, mual, muntah, maupun kehilangan nafsu makan. Demikian disampaikan dr. Febriansyah Darus, Sp.OG., dalam talk show dengan Lactamil di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Untuk itu, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Kemang Medical Care, Jakarta ini menekankan pentingnya persiapan kehamilan aman hingga melahirkan. "Ada 1.000 hari pertama yang penting, dimulai dari hamil, melahirkan, hingga anak berusia 2 tahun," ujar dr. Febriansyah. Salah satu hal penting yang harus dipersiapkan adalah nutrisi. 

"Di awal kehamilan, tidak harus makan banyak. Kalaupun picky terhadap makan, tidak apa-apa, yang penting makan," katanya. Kemudian, di trimester 2-3, biasanya akan terjadi kenaikan berat badan. Di trimester tersebut, asupan gizi perlu ditingkatkan tetapi tidak berlebihan, cukup tambahkan sekitar 30 persen dari porsi sebelumnya. 

Selain memperhatikan nutrisi, olahraga juga penting dilakukan saat hamil. Adalah hal keliru kalau ada yang mengatakan saat hamil tidak boleh banyak bergerak. "Ibu hamil tetap harus berolahraga, selama tidak ada indikasi medis yang melarang," terang dr. Febriansyah. Misalnya saja, ibu yang seing melahirkan prematur, ada risiko perdarahan yang mengancam seperti plasenta previa, tidak boleh melakukan olahraga terlalu berat.  

Anjurannya adalah sehari berolahraga selama 30 menit hingga ada kenaikan detak nadi. "Olahraga yang dilakukan juga tidak memberikan penekanan pada kaki dan perut secara berlebihan," ucap dr. Febriansyah. Saat berolahraga, sangat disarankan untuk minum sebelum, sesaat, dan dan setelah berolahraga, untuk menghindari risiko dehidrasi. 

Satu hal yang perlu Moms ingat, bumil yang rajin berolahraga, kelak akan membuat anaknya memiliki tingkat IQ lebih tinggi. Jadi, Moms yang sedang hamil, jangan lupa untuk berolahraga ya dengan berkonsultasi sebelumnya dengan dokter guna mengetahui jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda. (Dee/HH/Dok. Freedigitalphotos.net)

Tradisi Unik Perayaan Natal di 10 Negara


Perayaan Natal memang identik dengan suasana yang akrab dan ceria. Untuk menjaga suasana itu, berbagai tradisi terus dijalankan agar Natal selalu semarak. Beda negara, tentu beda juga tradisinya. Dan ternyata, banyak negara yang memiliki tradisi unik dalam merayakan Natal lho, Moms. Mau tahu tradisi-tradisi unik tersebut? Dilansir dari Huffington Post, inilah tradisi unik dalam merayakan Natal di 10 negara.

1. Jerman
Orang Jerman selalu menyembunyikan acar di dalam pohon Natal. Biasanya orang tua menyembunyikannya di malam hari. Keesokan harinya, mereka akan meminta anak-anak mereka untuk mencari acar tersebut. Anak pertama yang menemukannya akan mendapatkan satu hadiah kecil.

2. New Zealand
Hampir di seluruh dunia, pohon Natal yang digunakan selalu pohon cemara atau conifer. Tapi orang New Zealand punya pohon Natal yang berbeda dari yang lain. Mereka menggunakan pohon pohutukawa sebagai pohon Natal. Pohon ini memiliki bunga berwarna merah yang menghiasi hampir setiap bagian pohon. Jadi kalau dilihat dari kejauhan, pohon ini seperti berwarna merah dengan semburat hijau. Cantik sekali!

3. Ukraina
Menghias pohon Natal dengan ornamen merah, hijau, silver, dan gold? Itu sudah biasa! Di Ukraina, pohon Natal justru dihias dengan mainan laba-laba, lengkap dengan sarangnya!

4. Republik Ceko
Jika Moms punya kerabat wanita yang belum menikah, mungkin Anda bisa mengajaknya merayakan Natal di Ceko. Setiap Natal, para wanita lajang akan berdiri di depan pintu, menyangkutkan sepatu di bahunya, dan menjatuhkan sepatu itu tanpa menyentuhnya. Jika sepatu itu menghadap pintu, maka orang Ceko percaya ia akan menikah tahun depan.

5. Italia
Jika anak-anak lain menantikan kehadiran Santa Claus di hari Natal, anak-anak Italia justru menantikan kehadiran Befana, seorang penyihir baik hati yang suka membagikan permen dan mainan di tanggal 5 Januari.

6. Etiopia
Orang Etiopia tidak merayakan Natal di 25 Desember, melainkan pada 7 Januari. Semua orang akan berkumpul memakai baju putih, dan para pria akan bermain ganna (permainan fisik menggunakan tongkat dan bola kayu). Sangat seru dan ceria!

7. Jepang
Tradisi Natal di sini adalah mengirimkan kartu ucapan Natal berwarna putih. Kenapa bukan warna merah, seperti kartu ucapan pada umumnya? Karena kartu berwarna merah biasa digunakan untuk mengucapkan belasungkawa. Tradisi selain itu adalah makan bersama keluarga di Kentucky Friend Chicken atau KFC. Ya, harus merek itu!

8. Finlandia
Di hari Natal, orang Finlandia biasanya selalu mengenang orang-orang terkasih yang sudah meninggal dunia. Mereka akan mengunjungi makamnya dan meletakkan lilin yang kemudian dinyalakan. Tradisi itu tentu saja membuat hampir semua makam di sana terlihat sangat bagus.

9. Inggris
Menggantung kaus kaki yang kemudian akan diisi hadiah oleh Santa adalah tradisi yang umum. Namun di Inggris, anak yang nakal akan menemukan remahan batu bara di dalam kaus kaki itu. Wah, Si Kecil akan menangis tidak, ya?

10. Estonia
Mungkin Anda sering mengunjungi rumah keluarga lainnya untuk merayakan Natal, ya. Namun orang Estonia punya cara yang unik dalam merayakan Natal, yaitu dengan pergi ke sauna bersama seluruh anggota keluarga. Apa tradisi unik keluarga Anda, Moms? (Tiffany/HH/Dok. 

Waspada! Ini Penyebab Persalinan Prematur


Moms, persalinan prematur tentu menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan para ibu hamil. Bagaimana tidak, berdasarkan data Riskesdas 2007, prematuritas menyumbang angka 34 persen sebagai penyebab kematian newborn usia 0-6 hari.

Sebenarnya, apa sih definisi persalinan prematur itu? “Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum bayi dianggap cukup bulan. Yaitu bayi yang dilahirkan di bawah 37 minggu,” jelas Dr. Dinda Derdameisya, SpOG, dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta.

Penyebab Persalinan Prematur
“Persalinan prematur ini memang masih sering ditemui di Indonesia. Penyebabnya banyak, tetapi biasanya karena infeksi saluran kemih dan kemaluan. Kurang gizi dan stres juga bisa menjadi penyebab persalinan prematur,” jelas Prof. Dr. Med. Ali Baziad, dr. SpOG, dari FKUI-RSCM.

Menurut Dr. Dinda, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab persalinan prematur. Beberapa di antaranya adalah penyakit kronis yang dialami ibu, misalnya hipertensi, diabetes, dan infeksi. Kelainan anatomis ibu juga bisa menjadi penyebab persalinan prematur, misalnya mulut rahim yang pendek atau kelainan bentuk rahim. Selain itu, kehamilan kembar dan merokok saat hamil juga bisa mengakibatkan persalinan prematur lho, Moms!

Sedangkan menurut organisasi March of Dimes, melahirkan di usia di bawah 17 tahun atau lebih dari 35 tahun juga meningkatkan risiko persalinan prematur. Anehnya, penelitian mereka juga mengatakan bahwa ras turut menjadi faktor persalinan prematur juga.

Di Amerika, hampir 17 persen bayi berkulit hitam lahir prematur setiap tahunnya, lebih dari 10 persen bayi America dan Hispanic, dan kurang dari 10 persen bayi Asia lahir prematur setiap tahun. Hingga saat ini, March of Dimes masih meneliti kenapa ras atau etnik bisa memengaruhi persalinan prematur. (Tiffany/Dok. M&B UK)

5 Solusi Pereda Stres saat Berusaha Hamil




Ketika Anda dan suami memutuskan untuk siap memiliki anak, tiba-tiba saja Anda seakan berada dalam kompetisi untuk bisa hamil secepat mungkin. Sayangnya tidak semua pasangan bisa hamil dalam jangka waktu yang singkat. Proses untuk bisa hamil kadang membutuhkan waktu yang cukup lama dan membuat beberapa calon ibu stres. Padahal stres tidak baik bagi Anda yang sedang berusaha hamil. Untuk itu, mari simak beberapa tips untuk mengatasi stres saat proses trying to conceive(TTC).

1. Curhat
Banyak dari wanita yang enggan menceritakan perjuangannya untuk hamil dan merasa terganggu jika ditanya. Tapi penting bagi Anda untuk memiliki teman agar bisa mengeluarkan keluh kesah, selain kepada suami. Seorang sahabat yang peduli dan menyayangi Anda dapat membantu memberi semangat saat Anda sedang sedih.

2. Mencoba Teknik Relaksasi
Ini bisa berupa teknik apa saja, seperti mendengarkan CD hipnotis sebelum tidur, teknik tarik napas dalam-dalam, atau bahkan pijatan lembut yang menenangkan.

3. Lebih Egois
Tidak ada salahnya jika Anda memberikan waktu pada diri sendiri untuk bersenang-senang atau menenangkan diri. Ini berarti menolak beberapa permintaan teman atau rekan kerja, ketika Anda memang merasa tidak semangat. Katakan tidak dan Anda akan merasa lebih baik karena memiliki waktu lebih untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai.

4. Tidur Teratur
Anda membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk tetap sehat dan memiliki cukup energi, terutama karena stres akan menguras energi Anda. Dengan membersihkan kamar tidur, Anda akan merasa ada di oase ketenangan. Jadi buat kamar tidur Anda menjadi kamar yang indah dah harum. Lupakan sejenak gadget dan isinya. Habiskan waktu untuk berendam air hangat, minum susu hangat, lalu bersitirahat.

5. Rawat Tubuh
Saat stres, Anda akan tergoda untuk mengonsumsi makanan yang cenderung tidak sehat, atau minum kopi. Tapi hal itu tidak akan membuat Anda merasa lebih baik. Sebaliknya, Anda akan merasa kurang energi dan sulit berpikir positif. Lebih baik Anda terus mengonsumsi vitamin pre-natal, juga makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin D. Tubuh Anda akan mengalami hal yang penting, jadi persiapkan dengan banyak berolahraga. Berjalan kaki selama setengah jam dengan udara segar akan meningkatkan hormon yang membuat Anda merasa lebih baik. (Nadia Sarasati/TW/Dok. M&B UK)

Angka Kematian Ibu Melahirkan di Jakarta Masih Tinggi!




Akses informasi kesehatan dan tenaga kesehatan yang mudah dan cepat ternyata bukan satu-satunya jaminan untuk ibu terhindar dari kematian saat melahirkan. Contohnya saja, di Jakarta, angka kematian ibu (AKI) melahirkan masih tinggi. Pada 2014, angka kematian ibu di Jakarta mencapai 200 orang per 100 ribu jiwa.

Mengapa hal ini terjadi? Menurut spesialis kandungan dan kebidanan dr. Grace Valentine, Sp.OG dari Klikdokter.com, ada 3 penyebab utama kematian ibu melahirkan yaitu perdarahan, hipertensi, dan infeksi.

Namun ternyata bukan itu saja. Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto Wiyogo, mengemukakan adanya pengaruh lain seperti usia yang terlalu muda (belum usia produktif) dan terlalu tua (di atas 35 tahun) untuk melahirkan. Selain itu, faktor melahirkan terlalu sering, terlalu banyak (lebih dari 2 anak), kurangnya pengetahuan, terlambat mengetahui tentang bahaya kehamilan, dan karena beberapa hal lain seperti faktor geografis juga turut menyebabkan tingginya AKI.

Oleh karena itu, untuk mencegah angka kematian ibu semakin bertambah, dr. Grace memberikan beberapa tips terutama bagi yang hamil maupun yang merencanakan kehamilan:

1. Persiapkan kehamilan Anda dengan baik. Lakukan kontrol yang teratur dengan dokter kandungan, karena dengan kontrol maka akan meminimalisir risiko-risiko kehamilan yang Anda alami karena ditangani lebih cepat.

2. Terapkan pola hidup dan pola makan yang baik.

Agar langkah pencegahan sampai kepada masyarakat, menjelang Hari Ibu, Kowani dan Prenagen pun mengadakn kampanye berupa Fun Walk Ibu Sehat, Indonesia Sehat 2016 yang diikuti oleh organisasi kewanitaan di Indonesia pada Minggu (18/12) di area Car Free Day, Jakarta Pusat. Dengan kegaiatan ini diharapkan para ibu dapat lebih sadar lagi mengenai pentingnya kehamilan yang sehat. (Meiskhe/TW/Dok. M&B UK)

7 Mitos dan Fakta seputar Menyusui


Mitos: Wanita dengan putting datar atau terbenam tidak dapat menyusui
Fakta: Bayi akan tetap dapat menyusu meskipun puting Anda datar. Anda hanya harus memperhatikan pelekatan yang tepat agar bayi dapat menyusui dengan benar.

Mitos: Ibu dengan ukuran payudara kecil, tidak memiliki banyak ASI di dalamnya
Fakta: Besar atau kecilnya ukuran payudara ibu, tidak mempengaruhi isi dan kualitas ASI. Besar atau kecilnya payudara pada dasarnya tergantung dari jaringan lemak yang ada di dalamnya.

Mitos: Ibu tidak dapat menyusui ketika sakit.
Fakta: Anda dapat selalu menyusui walaupun Anda menderita flu atau batuk sekalipun. Melalui ASI, bayi akan mendapatkan antibodi yang dapat melawan flu dan batuk tersebut. Gunakan masker ketika menyusui dan hindari mencium bayi secara langsung agar tidak tertular.

Mitos: Payudara yang 'lembek' adalah payudara yang tidak ada ASInya
Fakta: Payudara lembek terjadi karena pengeluaran ASI berupa menyusui secara langsung maupun memerah berlangsung lancar. Payudara yang keras justru karena pengeluaran ASI yang tidak lancar Payudara yang keras dapat mengakibatkan mastitis yang berbahaya bagi ibu menyusui. Maka sebaiknya keluarkan ASI secara rutin.

Mitos: Setelah ibu keluar rumah, ASI harus dibuang terlebih dahulu sebelum bayi menyusui. Agar bayi tidak masuk angin.
Fakta: ASI selalu baik untuk bayi dalam kondisi apapun. Jadi sebaiknya langsung berikan kepada bayi agar payudara Anda tidak bengkak.

Mitos: ASI yang encer berati kualitasnya tidak baik.
Fakta: ASI terdiri dari foremilk (ASI awal) yang kaya akan protein dan laktosa, tektursnya memang tidak kental, namun tetap diperlukan bayi. ASI yang lebih kental dinamakan hindmilk (ASI akhir) yang berperan penting dalam meningkatkan berat badan.

Mitos: Menyusui membuat payudara Anda kendur
Fakta: Menurut Matthew R. Schulman, gelar M.D, payudara kendur karena perubahan hormonal yang menyebabkan ligamen di bagian bawah payudara melonggar dan meregang. Ketika Anda hamil, payudara Anda menjadi lebih besar karena asupan makan Anda yang bertambah dan mengendur seiring Anda melahirkan dan menyusui. (Seva/TW/Dok. M&B)