Tuesday, December 27, 2016

7 Mitos dan Fakta seputar Menyusui


Mitos: Wanita dengan putting datar atau terbenam tidak dapat menyusui
Fakta: Bayi akan tetap dapat menyusu meskipun puting Anda datar. Anda hanya harus memperhatikan pelekatan yang tepat agar bayi dapat menyusui dengan benar.

Mitos: Ibu dengan ukuran payudara kecil, tidak memiliki banyak ASI di dalamnya
Fakta: Besar atau kecilnya ukuran payudara ibu, tidak mempengaruhi isi dan kualitas ASI. Besar atau kecilnya payudara pada dasarnya tergantung dari jaringan lemak yang ada di dalamnya.

Mitos: Ibu tidak dapat menyusui ketika sakit.
Fakta: Anda dapat selalu menyusui walaupun Anda menderita flu atau batuk sekalipun. Melalui ASI, bayi akan mendapatkan antibodi yang dapat melawan flu dan batuk tersebut. Gunakan masker ketika menyusui dan hindari mencium bayi secara langsung agar tidak tertular.

Mitos: Payudara yang 'lembek' adalah payudara yang tidak ada ASInya
Fakta: Payudara lembek terjadi karena pengeluaran ASI berupa menyusui secara langsung maupun memerah berlangsung lancar. Payudara yang keras justru karena pengeluaran ASI yang tidak lancar Payudara yang keras dapat mengakibatkan mastitis yang berbahaya bagi ibu menyusui. Maka sebaiknya keluarkan ASI secara rutin.

Mitos: Setelah ibu keluar rumah, ASI harus dibuang terlebih dahulu sebelum bayi menyusui. Agar bayi tidak masuk angin.
Fakta: ASI selalu baik untuk bayi dalam kondisi apapun. Jadi sebaiknya langsung berikan kepada bayi agar payudara Anda tidak bengkak.

Mitos: ASI yang encer berati kualitasnya tidak baik.
Fakta: ASI terdiri dari foremilk (ASI awal) yang kaya akan protein dan laktosa, tektursnya memang tidak kental, namun tetap diperlukan bayi. ASI yang lebih kental dinamakan hindmilk (ASI akhir) yang berperan penting dalam meningkatkan berat badan.

Mitos: Menyusui membuat payudara Anda kendur
Fakta: Menurut Matthew R. Schulman, gelar M.D, payudara kendur karena perubahan hormonal yang menyebabkan ligamen di bagian bawah payudara melonggar dan meregang. Ketika Anda hamil, payudara Anda menjadi lebih besar karena asupan makan Anda yang bertambah dan mengendur seiring Anda melahirkan dan menyusui. (Seva/TW/Dok. M&B)

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.